Terima 16.400 Dosis Vaksin PMK, Mas Dhito Percepat Vaksinasi Hewan Ternak

    Terima 16.400 Dosis Vaksin PMK, Mas Dhito Percepat Vaksinasi Hewan Ternak

    KEDIRI - Bupati Hanindhito Himawan Pramana melakukan percepatan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak menyusul penyebaran penyakit itu sudah merambah seluruh kecamatan di Kabupaten Kediri. 

    "Sebanyak 16.400 dosis vaksin PMK telah kita terima, pelaksanaan vaksinasi sudah kita mulai  dan kita harapkan sebelum lebaran Idul Adha semua telah selesai, " kata Mas Dhito, Kamis (30/6/2022).

    Kasus PMK di Kabupaten Kediri telah menyebar di 140 desa yang ada di 26 kecamatan. Selain kegiatan vaksinasi yang dilakukan,  Mas Dhito meminta pengobatan ternak yang terinveksi PMK termasuk monitoring perkembangan kondisi kesehatannya tetap diutamakan. 

    Daerah yang masuk prioritas vaksinasi yakni desa yang minim penyebaran PMK dan masuk kategori desa hijau. Secara detail, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsing menyampaikan, desa yang masuk kategori hijau saat ini sebanyak 204 desa. 

    Populasi ternak di desa kategori hijau itu menjadi prioritas karena selain meminimalisir penyebaran sekaligus meminimalisir risiko bilamana terdapat efek samping dari vaksin. Hewan yang mendapatkan vaksin pun hewan yang benar-benar sehat.

    "Sesuai dengan SOP hewan yang pernah terkena PMK tidak wajib untuk divaksin, " terangnya.

    Hewan ternak sapi yang divaksin diprioritaskan untuk sapi perah baru kemudian ke sapi bibit maupun anakan. Sedang, untuk sapi yang dalam waktu dekat akan disembelih tidak dilakukan vaksinasi sebab akan menyisakan residu yang dikhawatirkan berdampak pada orang yang mengkonsumsi.

    "Jadi saat ini ternak jantan terutama yang akan dikurbankan tidak jadi sasaran vaksin, termasuk ternak yang masih bunting maupun sakit tidak divaksin, " ungkapnya.

    Dalam upaya pelaksanaan percepatan vaksinasi, DKPP Kabupaten Kediri menggandeng kalangan akademisi perguruan tinggi yang memiliki jurusan kedokteran hewan. Selain itu, bantuan SDM juga datang dari perhimpunan dokter hewan Indonesia sebanyak 25 dokter hewan mandiri. 

    Kemudian, lanjut Tutik, pihaknya juga meminta bantuan pihak mahasiswa dari fakultas pertanian jurusan peternakan untuk membantu dalam recorder. Hal itu ditujukan untuk mengobtimalkan SDM yang sudah ada dalam membantu dalam penanganan vaksinasi.

    "Jadi recordernya dari teman perguruan tinggi, supaya tidak mengurangi petugas yang melakukan penanganan, " urainya.

    Sementara itu, petugas medik veteriner DKPP Kabupaten Kediri Tri Wahyuningsih yang ditemui saat melakukan vaksinasi menambahkan, vaksinasi untuk sapi perah yang tergabung dalam KUD telah dilakukan dengan total 11.000 dosis. Kemudian 5.400 dosis diperuntukkan untuk sapi pedaging termasuk sapi perah diluar KUD.

    "Setelah vaksinasi pertama ini, empat minggu kemudian dilakukan vaksin kedua, " ucapnya.(adv kominfo) 

    KEDIRI
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Buruh Tani Warga Purwoasri Kediri Diduga...

    Artikel Berikutnya

    Momen HUT Bhayangkara ke 76 Sebanyak 63...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Kenapa Lapor Lagi? Emangnya Kantor Pajak Kerja Apa?

    Ikuti Kami